Selasa ini mungkin akan menjadi selasa terlelah dari hari yang lainnya. Kurebahkan badanku yang baru saja selesai mandi, mematikan lampu kamar sembari menyalakan sebuah lagu dengan pengaturan repeat, dan berencana menceritakan hariku disini...
Kumulai detik pertama di hari selasaku ini dengan mata mengantuk. Berkali-kali ia terpaksa mengatup, tak kuat menahan kantuk yang kupaksa menunggu. Aku harus belajar agak keras subuh ini karena 2 MK menungguku pagi nanti. MK Hukum Pidana di Luar Kodifikasi dan Hukum Harta Kekayaan sukses menculik perhatianku, raib tak tahu kemana. Rasa iri itu ada, iri kepada mereka yang dengan gampangnya mendapatkan nilai sempurna, sementara aku harus berusaha lebih keras untuk itu. Yaaa, setiap orang mempunyai porsi masing-masing, tinggal kita dengan bijak mau menggunakannya atau tidak, kan? Maka kulanjutkan subuhku dengan segelintir paper bahan perkuliahan dan buku tebal yang berisi coretan tanganku yang nyaris tak terbaca lagi..
Oh iya, sabtu lalu aku memutuskan untuk pindah kost. Pertimbangan yang cukup gampang untuk diputuskan. Kost baruku berjarak jauh lebih dekat dari kampus, hanya membutuhkan 1-2 menit jalan kaki. Aku juga sudah terlanjur nyaman dengan suasana kostnya, kamar mandi luar tapi menurutku lumayan bersih. Kamarnya juga membuatku betah berlama-lama di rumah keduaku ini. Sepertinya aku tak akan pindah sampai kelulusanku nanti..
Sekitar pukul 07.30 pagi akupun bergegas ke kampus, aku sudah membuat janji dengan Bella dan Wawan untuk membahas bahan Pidkof setengah jam sebelum ujian. Kampus masih sepi kala itu, langsung terlihat olehku mereka berdua yang tengah duduk di gazebo yang dengan sibuknya membuka lembar tiap lembar paper perkuliahan. Kuhampiri mereka dan ikut larut dalam percakapan. Tak lama setelah itu, gita pun ikut bergabung. Ya, kami memang sekelompok untuk MK pidkof ini..
Ujian pun berjalan sebagaimana mestinya, seperti biasa aku tak bisa menulis jawaban dengan singkat. Aku lagi-lagi meminta kertas tambahan untuk jawabanku. Pengawas ujianku hari ini sama seperti pengawas kemarin. Hmmm aku melupakan namanya, tapi aku tahu kalau dia itu ketua BEM FH di kampusku. Kurasa kakak itu sudah bosan melihatku, Claudia, dan Bella menjadi tamu terakhir di tiap ujian..
Akupun bergegas kembali ke kost, sebelumnya kusempatkan singgah ke Olive. Pagi ini aku tak punya pilihan selain mengisi makan siangku dengan ayam goreng. Setelah itu, akupun pulang dan melanjutkan perang dunia keduaku, HHK..
HHK pun sudah kulewati, dengan proses yang menurutku agak kacau. Aku salah 2 dari 10 soal yang belum tentu benar juga. Ya Gusti, nyesel rasanya belajar kepepet gini haha. Mungkin setelah ini aku harus mulai menyicil bahan UAS demi kelancaran kami bersama..
Setelah selesai HHK, akupun menghampiri stand Oikumene, lembaga perhimpunan mahasiswa kristen protestan di kampusku. Mereka akan mengadakan semacam retreat awal bulan november nanti. Aku sempat bercengkrama dengan mereka. Kebetulan 2 diantaranya adalah temanku dalam kepanitiaan Sekolah Integritas lalu, Sella dan Hendry, mahasiswa teknik industri 2015. Disana aku berkenalan dengan teman baru, namanya yusak, mahasiswa teknik industri 2015 juga. Kami ber enam memutuskan untuk makan bareng di warung sebelah kampus, dua diantaranya adalah Bella dan Yohanna yang juga mahasiswa hukum seangkatanku. Tak lupa kami mengambil foto untuk dikirimkan ke mamanya Bella. Obrolan pun berlanjut sampai semua dari kami menyelesaikan makan malam kami yang agak 'nanggung' itu. Aku pulang ke kost dengan Hendry, karena awalnya kukira Sella akan mengantar Yohanna balik. Ternyata Yohanna pulang dengan Yusak dan Sella pulang sendirian. Disamping itu Bella pulang jalan kaki karena dia memang belum diperbolehkan oleh orang tuanya untuk dibonceng naik sepeda motor..
Kurebahkan badan dengan betis berdenyut ini di kasurku. Rasa kantuk pun datang, tetapi langsung kutepis mengingat aku belum membersihkan diri. Maka tak lama dari itu, aku menyeret badanku untuk mandi dan kembali merebahkan badan seperti sekarang..
Hari ini, selasa spesial kita berdua. Tapi tampaknya sesuatu hal tak bisa berdamai dengan kita. Ada masalah dengan handphonemu yang kini tak mampu lagi menyala. Sabar ya sayang, jangan badmood terus karena handphone juhut itu haha. Aku mulai terbiasa untuk tak selalu merengek meminta kabarmu, karena aku sadar aku harus tumbuh dewasa sekarang. Bukan waktunya untuk merengek mengemis kabar seperti Ayuk yang dulu. Disana kamu sibuk menata masa depanmu, dan disini akupun begitu. Tetap semangat ya, dan jangan lupa bawa setiap kegiatanmu dalam doa..
Dariku, untukmu yang gak jauh-jauh amat..