Setiap orang pasti punya dunianya sendiri kan?
Dunia yang berisi segala hal yang sinarnya tak bisa ditangkap oleh retina matamu?
Dunia yang bisa berisi kesedihan mendalam, bahkan kebahagiaan semu?
Dunia, dunia yang ia sembunyikan dari kalian.
Bagaimana isi duniamu? Apakah didalamnya ada sepasang anak kecil yang tengah bermain jungkat-jungkit sembari larut dalam gelak tawanya sendiri? Apakah ada sepasang remaja yang bergandengan tangan dibawah cuaca musim gugur? Apakah ada pasangan renta yang menyesap teh hangat sambil memandang halaman rumahnya? Apakah ada aku, kita?
Kita mempunyai ketakutan sendiri-sendiri, tergantung bagaimana cara kita menghadapinya. Sebesar apa? Mungkinkah sebesar ini? Atau itu? Sedalam apa? Bantu aku menerka, aku penasaran. Aku penasaran tentang apa yang ada di pikiranmu? Apa yang menjadi isi dari awan mendungmu? Biarkan aku tahu, aku akan menggantinya dengan mentari terik 35 derajat celsius.
Berita pagi membuatmu muram dan kau memilih untuk mengabaikannya. Selimut tebal tak membuatmu hangat dan kau memilih untuk mendekapku. Secangkir coklat tak membuatmu tenang dan kau memilih untuk meringkuk di pagi ini. Sorotan mata pagimu itu bergema, meneriaki kesuraman agar menjauh dan pergi. Perasaanmu, biarkan untuk aku mengetahuinya. Tak masalah untuk berlebihan sesekali, agar aku tak merasa mendaki sendiri.
Kau, cahaya pagiku tanpa ultraviolet didalamnya. Menyoroti tubuhku dan membuat bayanganku semiring garis diantara sudut tumpul. Menerobos masuk melalui celah jendela, menelisik mata yang masih kantuk sisa semalam. Jemarimu seakan hapal dengan jumlah helaian rambutku, menyisirnya perlahan, menariknya lembut, dan menciumnya. Siapa yang butuh pemanas ruangan, kalau aku merasa hangat hanya karena didekatmu?
Cerita kita masih terisi seribu paragraf, belum setebal buku ensiklopedia yang berdebu di rak tua. Aku akan menulisnya untukmu, agar kau tak lupa meskipun memorimu menua. Aku tak akan lelah mengingatkanmu tentang cerita kita, yang lebih seru dibanding belasan seri film yang biasa kita tonton. Aku hebat dalam merangkai kata, kau tahu kan?
Tertawalah sebanyak mungkin, berceritalah sepanjang yang kau bisa, genggamlah tanganku seerat orbit, ajak aku berjalan sampai kaki ini membiru karena letih. Maka, kita akan punya lebih dari seribu satu buku yang akan kita ceritakan nanti. Kita tak akan kehabisan topik disaat waktu hanya bisa dilalui berdua. Kita tak akan bosan ketika umur memaksa kita untuk banyak beristirahat. Bahkan, kita tak akan kesepian sewaktu salah satu diantara kita sudah saling meninggalkan untuk sebuah pertemuan yang baru, nantinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar