Akhir-akhir ini aku terpikir untuk menulis karena lagi senang-senangnya. Aku tahu benar kalau hal ini takkan bertahan lama, tapi tetap aku nikmati. Aku pegang contekannya, tapi pura-pura menerka, apa ya? Jadi aku tulis saja, biar nanti ketika sakit, akan tambah kusakiti sambil membacanya..
Kalau kusebut pemuja, mungkin terlalu berlebihan. Beracun.
Tapi tak sampai mati, hampir mati, oh sedikit lagi mati. Bagaimana dengan
penggila? Hmm, aku tak yakin sedang kepayang karena apa. Tak ada alasan, cuma distraksi
sepertinya. Kubenamkan wajahku di atas bantal, teriak memekik karena senang
kala itu. Hangat, apa mukaku memerah? Sepertinya karena efek Bali Hai yang tak
enak itu..
Semakin larut semakin serak, celotehannya berulang tapi tak
bosan. Hampir mirip piringan hitam, unik, antik. Lebih baik orang yang jaga, kalau
aku nanti lecet. Tapi yang ini harus lepas, tak bisa berdiam lalu melihat
mereka lalu lalang. Harus tertawa, harus bebas, harus berkabut, harus.. harus
apa lagi?
0 komentar:
Posting Komentar