Selasa, 21 Februari 2023

Piringan Hitam #MyLifeUpdates24

Diposting oleh Alda Putri di 22.04 0 komentar

 Akhir-akhir ini aku terpikir untuk menulis karena lagi senang-senangnya. Aku tahu benar kalau hal ini takkan bertahan lama, tapi tetap aku nikmati. Aku pegang contekannya, tapi pura-pura menerka, apa ya? Jadi aku tulis saja, biar nanti ketika sakit, akan tambah kusakiti sambil membacanya..

Kalau kusebut pemuja, mungkin terlalu berlebihan. Beracun. Tapi tak sampai mati, hampir mati, oh sedikit lagi mati. Bagaimana dengan penggila? Hmm, aku tak yakin sedang kepayang karena apa. Tak ada alasan, cuma distraksi sepertinya. Kubenamkan wajahku di atas bantal, teriak memekik karena senang kala itu. Hangat, apa mukaku memerah? Sepertinya karena efek Bali Hai yang tak enak itu..

Semakin larut semakin serak, celotehannya berulang tapi tak bosan. Hampir mirip piringan hitam, unik, antik. Lebih baik orang yang jaga, kalau aku nanti lecet. Tapi yang ini harus lepas, tak bisa berdiam lalu melihat mereka lalu lalang. Harus tertawa, harus bebas, harus berkabut, harus.. harus apa lagi?

Senin, 20 Februari 2023

Komang #MyLifeUpdate23

Diposting oleh Alda Putri di 01.24 0 komentar

Aku bermain, ditengah gemuruh hening yang ada di suatu perpustakaan usang. Berdebu, tetapi aku coba tepuk-tepuk sambil bersin sesekali. Aku tertawa, tertawa saja sih tanpa tahu apa mungkin? Aku nikmati hari yang sedang muram hari ini, Senin, 20 Februari 2023..

Aku duduk sendiri, menjauhi mereka yang tengah berbincang tanpa naskah. Terkadang ini, sementara itu, banyak sekali yang mereka tertawakan. Aku iri ketika aku mencoba membaca beberapa tulisan remajaku. Sedih, senang, terkadang bahkan lebih mampu mengendalikan dunia. Sekarang, dunia yang mengendalikanku. Aku ternyata berubah, tidak hanya dari raut, tetapi dari ruam. Aku tumbuh menjadi orang yang menyebalkan, sampai akupun meringis melihat diriku sendiri. Aku tumbuh, karena semua ketidakpastian yang aku telan secara oral.

Jadi, aku bermain, dengan siapa saja yang bisa aku permainkan. Aku tahu ini bukan aku, tapi waktu terkadang ternyata bisa kita lecehkan. Rajutannya sudah tak berbentuk, tetapi terkadang aku suka. Aku bahagia karena aku membiarkan dunia mengambil peran yang sebenarnya bisa aku rengkuh kapanpun aku suka. Tapi, aku tidak suka, aku berubah menjadi rubah pemalas yang tertawa ketika mendengar ceramah anak kemarin sore, bualan..

Jadi, permainanku ini bermuara ke hal yang ternyata menghasilkan baswara. Aku kaget, wah, kataku. Aku sekarang ingin tertawa, jadi HAHAHAHAHA, luar biasa. Aku tahu ini semu, tapi kadang aku tak mau menggenggam hal yang kutahu akan menghasilkan bilur berdenyut yang membekas. Aku hanya tertawa, lagi-lagi, HAHAHAHAHAHA..

Unik, berkilau, Himawari pasti suka. Bahkan nenek dan kakek yang sudah tak kalah rimpuh dari cerita kemerdekaan kita saja bisa tertarik. Tapi, jangan berkirim pesan, berbicara saja. Kilaumu bisa hilang, kalau redup aku bisa berbenah. Diam saja lalu lihat, kalau tertawa lirih bolehlah sesekali. Cuma kamu harus tahu kalau ini semua fana. Jangan berani kau sentuh, kau rasa. Sekali, dan kubuat hilang..


Apabila tak bersamamu, kupastikan kujalani dunia tak seindah kemarin..

Sederhana tertawamu, sudah cukup lengkapi sempurnanya hidup bersamamu..

Sebab kau terlalu indah dari sekadar kata..

Dunia berhenti sejenak menikmati keindahanmu..

Kamis, 16 Februari 2023

Mimikri #MyLifeUpdate22

Diposting oleh Alda Putri di 01.45 0 komentar

 

Aku bertanya, ada apa? Jawaban yang kudapat adalah, aku. takut.

Takut, hal yang semua orang rasa, kan? Jadi aku jawab, itu normal. Bukannya kemarin kita sudah sepakat bahwa tidak ada satupun orang yang bisa kita percaya? Mereka itu. fana.

Dia yang seharusnya membela, diam saja, dan malah menikmati dongeng yang mereka mau dengar. Lalu aku bertanya kembali, apa perbedaan keegoisan dan mencintai diri sendiri? Jawabannya nihil, tak peduli berapa lama aku merenung bahkan berusaha mengarang. Ayo kita cari, dari mereka diluar sana.

Aku dapat jawabannya, walaupun sebenarnya masih kupertanyakan. Kusimpan sendiri, seperti rasa kecewa yang aku telan bulat-bulat. Selamat berjuang untuk rela berbagi, walaupun aku tau hatimu enggan berbuat sama. Namun, memilah mana rumah mana sekadar ramah, mampu aku lakukan sekarang.

Manusia. jahat. termasuk aku. Apa dengan memilih aku daripada saya, kita itu penjilat? Apa dengan bertanya untuk keingintahuan tak beresensi itu juga busuk? Persetan, banyak sekali rantingnya!

Jadi aku sekarang berdiri di depan cermin, 2 buah. 1 milikku, 1 milikmu yang selalu tak mau kalah. Ikuti saja, aku tak peduli. Selamat datang di hidupmu, yang mimikri hidupku.

 

Signatures of Blossom Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos