Diselimuti senja menanti malam
Hiruk pikuknya seakan berpacu
Berlomba menawar jeritan tawar
Awanpun saling menggulung bergemuruh
Mengelabu, menyamarkan sang langit
Yang tetap saja tak bisa menghalau sang jingga yang meraba setiap nestapa
Cerita kita memaksaku menjerit
Jeritan hambar perlahan bisu
Kalut berkomando, tangis mewakili
Cinta, sesakit inikah?
Diam dalam sunyi, seakan menghitung pasir
Mati rasa ini menanti cinta kita merayap
Terseok hantaman nostalgia yang meraung
Cinta tetap ada, tanpa termakan waktu
Jakarta
13 Juli 2016
0 komentar:
Posting Komentar