Kamis, 29 Desember 2016
Good Evening London!
January 1st, 2017
Heathrow Int. Airport
Hillingdon, London, United Kingdom
Senin, 26 Desember 2016
Sampai...
Hempaskan saja rasa, agar relung kian menapak
Ulurkan saja raya, agar jagat tak menampar
Teriakkan saja keramaian, agar bisu kian memudar
Kirimkan aku puisi hatimu
Sampai sang jari lelah merajut
Sampai sang kata menolak terangkai
Sampai sang pujangga enggan berakal
Temaniku dengan senyummu
Yang mungkin menua karena waktu
Yang mungkin memudar karena tamak
Yang mungkin menghilang karena masa
Tak bisakah kau luangkan sedetik
Untuk mengisi relung ini
Yang terlalu lama mengering
Rapuh tak tersentuh rindu
Dingin diselimuti luka yang menganga
Bisakah?
Yogyakarta, 26 Desember 2016
Sabtu, 30 Juli 2016
Awan
Gelap malam menyambut awan
Hembusan angin kian terpana
Engkau membayang setiap nirwana
Rindu menyesak menahan cinta
Tautan jari kian mengerat
Udara malam mengepul dilangit
Bintang bermain suara berderit
Kini cinta enggan menjerit
Derap langkah mengaburkan setapak
Seretan diam terdengar pilu
Denyutan nadi tersedak kalut
Cinta membawa rindu, sukarkah?
Bekasi, 29 Juli 2016
Selasa, 19 Juli 2016
Jarak
Gemuruh turbin, pecahan terik
Menembus awan, bandara membelah
Jauh cinta kini bercerita
Selagi dekat berbisikpun enggan
Laut terjerami, pulau terjamahi
Pejaman mata terasa sepekan
Memanggil keluh, bersua enggan
Ada tiada cinta, terasakah?
Kemelut hati, rindu tertahan
Nestapa menyelimuti raga yang bersimpuh
Tetesan air matapun tak sanggup membendung
Waktu terbuang penyesalan menanti
Menarik cinta mengulur tamak, bahagiakah?
Jakarta - Penang, 18 Juli 2016
Rabu, 13 Juli 2016
Ratusan Purnama
Diselimuti senja menanti malam
Hiruk pikuknya seakan berpacu
Berlomba menawar jeritan tawar
Awanpun saling menggulung bergemuruh
Mengelabu, menyamarkan sang langit
Yang tetap saja tak bisa menghalau sang jingga yang meraba setiap nestapa
Cerita kita memaksaku menjerit
Jeritan hambar perlahan bisu
Kalut berkomando, tangis mewakili
Cinta, sesakit inikah?
Diam dalam sunyi, seakan menghitung pasir
Mati rasa ini menanti cinta kita merayap
Terseok hantaman nostalgia yang meraung
Cinta tetap ada, tanpa termakan waktu
Jakarta
13 Juli 2016
Selasa, 17 Mei 2016
Infinia
Untukmu, disana..
Untukku, yang sedang meraih cita..
Untuk kita, yang sudah menjadi cerita didalam nostalgia..
Hai, bagaimana kabarmu?
Aku disini baik, sangat amat baik, tanpamu. Kini aku percaya, kau benar. Kau benar bahwa diluar sana akan ada seseorang yang menemukanku. Kau benar bahwa diluar sama akan ada lelaki yang mencintaiku dengan kedewasaannya, dengan keluarbiasaannya. Kini aku yakin, kau tak pernah salah. Kau tak pernah salah karena pernah hadir di hidupku. Harus kuakui, aku tak pernah berpikir sekalipun untuk memutar waktu kembali bersamamu.
Aku bahagia, walau terkadang nestapa. Kini aku tengah merayap didalam mimpi yang kuuntai, walaupun tak seindah mimpi awalnya. Walaupun urung, kini aku sudah mendapatkan kehidupan baru, suasana baru, dan orang-orang baru. Kisahku tak seperti di novel yang kebanyakan kubaca, walaupun beratmosfer sama. Kisahku tak sedramatis kisah di novel, atau aku yang memang tak mendramatisir kehidupan baruku disini?
Aku bahagia, walau terkadang merindu. Merindukan apa yang kutinggalkan, dan setelah kusadari, aku tak akan pernah dapat memutar ulang kembali lagi nuansa yang tercipta. Aku tak merindukanmu, aku hanya merindukan kehidupanku. Aku terlalu sibuk menuang air kesedihan tanpa menghiraukan rangkulan bayangan, dan kini semua berubah menjadi air rindu.
Rindu itu memudar menjadi raungan. Raungan yang kini kusadari tak akan berarti lagi. Raungan yang tak akan mengembalikan apapun.
Bukankah merindu adalah sebuah harmoni nestapa yang menyesakkan? Harmoni yang terselip di antara dentingan nada, yang dapat mengapit hati dengan kemuramannya.
Rabu, 06 April 2016
Wednesday's Fotografia
Rabu, 30 Maret 2016
Yiruma - Destiny Of Love
Aku merindukan kalian..
Aku merindukan suasana dulu..
Kita yang selalu bertemu, kita yang selalu berbagi kisah. Kini, hanya ada perpisahan yang bermula dari kebahagian dan berakhir dengan tetesan air rindu..
Ibarat jarum jam yang tak puas memisahkan kita antar waktu, kita juga dipisahkan oleh jarak. Terkadang aku berandai-andai, sambil melihat jam. Terulang kembali masa kita dulu yang hampir tenggelam dimakan waktu, menjadikannya buku usang yang penuh dengan kenangan..
Aku merindukan kalian..
Aku merindukan gelak tawa kalian, aku merindukan suasana canggung pertama kali kita bertemu, aku merindukan derap langkah khas kalian..
Aku merindukan diriku..
Aku merindukan diriku yang dengan senyum menunggu salah satu dari kalian yang terdahulu, dan yang terakhir.
Aku merindukan diriku yang secara tidak sadar merasa nyaman ketika kalian memelukku.
Aku merindukan diriku yang selalu kalian sayangi, yang selalu kalian nomor satukan, yang selalu kalian pacu untuk maju.. Hei, aku merindukanmu.. Aku masih tetap adik kecil kalian bukan?
Salam rindu terdalam dari Yogyakarta - Medan..
Love you from Yogyakarta - Medan and never back..
Sabella, Velda :)