Jumat, 04 Februari 2022

Takut #MyLifeUpdate18

Diposting oleh Alda Putri di 09.53 0 komentar

 NP: 

1. Kokoro O Komete - Aoi Teshima

2. Baby God Bless You - Shinya Kiyozuka


Halo..

Belakangan ini intensitas menulisku lumayan lebih banyak daripada biasanya. Aku menulis, untuk memindahkan segala kecemasanku. Aku kembali terbenam dalam kekalutanku yang tak dangkal maupun dalam. Aku kembali mengalami hal-hal yang aku sendiri tak ingin aku alami. So, here I am, kembali menulis di ruangan gelap dengan alunan lagu pilihanku. Disini, tanpa ada orang yang tahu aku pernah menulis dan menangis...

Aku, kembali ketakutan terhadap hal-hal yang belum terjadi. Mereka seakan sudah bermain peran terlebih dahulu sebelum nyatanya mengejar dan menyadarkanku. Aku takut, akan pikiranku sendiri. Aku mulai merasa bahwa tidak ada tempat buatku bercerita, atau mungkin aku saja yang merasa tak mau? Aku mulai mengurung diri, karena tempat yang membuatku nyaman hanya kamarku sendiri. Aku enggan berinteraksi dengan orang lain, aku mulai membuat tembok tinggi yang bahkan seekor monyet saja enggan memanjatnya. Aku merasa, sendiri...

Aku sendiri, karena aku yang memilihnya. Aku yang membuat orang-orang agar tak dapat meraihku. Aku krisis kepercayaan, aku telah banyak dikhianati. Aku merasa dengan memberitahu duniapun tak mampu mengangkat beban yang ada di pikiranku. Aku muak dengan mereka yang berpura-pura, sibuk memasang topeng ketika datang mendekat. Malam seperti ini pun, kulalui dengan perasaan campur aduk. Duniaku sudah tutup hari ini, besok pagi baru kembali dibuka. Sementara, aku masih terjaga tanpa kantuk sedikitpun...

Aku penasaran, bagaimana rasanya pergi jauh, ketempat yang baru aku kunjungi, sendirian. Aku penasaran, bagaimana rasanya hidup tanpa berkomunikasi langsung dengan orang-orang. Apakah menyenangkan, atau sebaliknya, membosankan? Rasanya mimpi itu tetap ada, hanya saja sedang terkubur menunggu waktu mengatur posisinya agar didahulukan...

Beberapa hari yang lalu, aku baru saja mengalami hal yang tidak mengenakkan. Traumaku dibuat bahan olokan oleh orang yang menganggap tahu segalanya. Belum lagi sepupuku yang angkuh bukan kepalang. Aku heran dengan sepupuku itu, mengapa begitu membenci padahal aku sendiri tak pernah menganggapnya ada? Apa manusia dibuat dengan perasaan sebusuk itu? Ah sudahlah, toh aku tak akan membutuhkannya. Dari awal, dia yang merepotkanku. Dasar bocah...

Belum lagi dia yang menganggap dirinya tahu segalanya, apa dia psikolog ya? Trauma berarti tak punya Tuhan? Trauma tak masalah selagi tak ingin bunuh diri? Sinting. Boleh saja berbicara, tolong biayai setiap appointmentku ke pskiater ya. Beribadah tak menolongmu dari mulut dan jari yang menyakiti orang lain. Hidupku tak untuk memuaskanmu, prinsipku tak harus sama dengan prinsipmu. Aku rasa aku tak harus membahas seberapa sering aku melamunkan diriku untuk segera berlari dan mengiris pergelangan tanganku. Tak perlu kujelaskan di depan dunia betapa penasarannya aku dengan rasa sakit sebelum meninggal. Aku penasaran, apakah aku langsung menghilang? Kau, tidak berhak menjawabnya...

Aku bisa jaga menyakiti hati mereka, apalagi dengan kelakuan ibu dari sepupuku yang tak sopan itu. Aku hendak mengetik kurang, buru-buru kuganti dengan tak. Memang tidak sopan, lalu kenapa? Selama ini aku hidup sendiri, dengan mama, hanya berdua. Perasaan takut itu selalu ada, yang tak akan pernah kalian rasakan. Aku juga letih kalau setiap hari melakukan hal berulang seperti ini. Aku tak tenang, tidurpun selalu terbangun. Ngos-ngosan, seperti dikejar sesuatu, dan menangis. Setiap malam itu kujalani sendiri, tanpa satu orangpun yang tau. Setiap malam...

Jadi, rasanya aku hendak menghilang saja. Menghilang dari lingkungan kalian, menyelip ke tempat baru. Aku merasa tak punya keluarga, akupun sepertinya dari dulu tak menemukan sosok itu. Aku, hanya aku sendiri. Aku, akan hidup dengan dia, sang "Takut"...

 

Signatures of Blossom Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos