29 Juli 2019, di dalam kamar yang lampunya tengah padam. Sengaja, mau tidur.
Setelah sekian lama tidak menulis, akhirnya kusempatan malam ini menuangkan seribu satu kisah yang kuyakin tak akan muat dalam satu unggahan. Terlalu banyak hal yang telah berubah di hidupku, sampai aku lupa apakah aku sudah memberitahu kepada kalian atau belum.
Mari kita mulai dari perubahan yang pertama, aku sudah bekerja! Bekasi-Jakpus memang butuh tenaga ekstra, belum lagi kejebak macet di kalimalang-tol cililitan 2-matraman. Berulang kali aku mengeluh, tapi aku malu begitu mengetahui kekasihku seharusnya jauh lebih letih daripada aku. Ya, dia berusaha mengantar jemputku mesti harus mengorbankan bensin berliter-liter, polusi, dan letihnya macet jakut-bekasi-jakpus-jakut untuk sekali berangkat kerja, pulangpun harus seperti itu.
Selesai juga cerita LDR ku. Sudah hampir setengah tahun aku menetap di Ibukota, menemani kekasihku yang juga tengah bekerja. Satu langkah hidup kami telah berjalan, meninggalkan langkah lama yang mengabur kelu. Kami sudah mulai tak canggung membicarakan pernikahan, mulai tak pelik beradu argumen tentang rumah yang akan kami tinggali, bersabar menyusun rencana hidup kami, dan bertahan untuk menyusun keuangan sebijaksana mungkin.
Akhirnya pembicaraan tentang suatu pernikahan terdengar sampai telinga kedua orang tua kami, topik yang selalu kami andai-andaikan di tiap malam menjelang kantuk. Tak semudah itu, terlalu banyak yang harus diupayakan. Hanya bisa berikhtiar, berdoa, tawakal karena semakin dihitung semakin cepat waktu berlalu. Mulai memusingkan biaya ini dan itu, tak lupa juga untuk mengingat salah satu cita yang ingin kugapai bersama dia.
Kami berencana pindah dari Indonesia setelah menikah, aku ingin melanjutkan studiku di luar negeri, dengan status sudah menikah. Aku bukannya ingin sok dewasa dan memandang suatu pernikahan itu adalah hal sepele. Aku hanya ingin teman hidup, teman berbagi tanpa mengulas dosa. Ya, makin kesini makin kepikiran kebanyakan dosa yang tertimbun sebelum adanya suatu pernikahan. Sudah mendapatkan pasangan yang kucari selama ini, kuharap dia pun berpikir sama, dan tinggal melengkapi sisa-sisanya. Lama memang, ya hitung-hitung mempersiapkan mental.
Kami belum tahu kemana kami akan tinggal, tetapi tak menutup kemungkinan jika kami tak menetap di sini lagi. Ingin mendapatkan suasana baru, berdua dulu. Belum ada niat langsung punya momongan, untung diaminkan olehnya. Fokus sekarang untuk menimbun pundi dan melaksanakan salah satu ibadah. Insyaallah, kami siap melangkah satu per satu. Bismillah, ya Allah ya Tuhanku, lancarkanlah dan lengkapilah kebahagiaan kami berdua, tuntunlah kami selalu berjalan ke arahmu, tegur kami bila melenceng.
Setiap pulang kerja akan menjadi waktu terberat, sementara sabtu-minggu akan menjadi hari yang ditunggu selagi tak dinas. Tiap malam makan sebakul, beratku naik 2-3 kilo. Sekarang waktunya diet, eh dibeliin martabak coklat tiap pagi. Gorengan juga enak, es kelapa muda malah jadi tongkrongan. Minum kelapa muda di kepala gading.
Mungkin kisah LDRku belum seberapa di banding mereka, cuma 1 tahun 5 bulanan, tapi memang tak ada yang lebih membahagiakan selain pasangan LDR yang akhirnya bermuara dan bertemu, secara terus-menerus. Lega rasanya, yang sebelumnya masih belajar di kampus, sekarang sudah bekerja dari titik terendah. Beruntungnya aku, menjadi saksinya berproses. Kini dia juga tengah menjadi saksiku berproses. Bismillah.
Dulu dia kerja di tgr, tangerang - bekasi, kalau mau ketemu malah gempor duluan di jalan. Gapunya motor, alhasil krl an terus. Kadang grabcar, menguras duit. Kalau sudah di jogja, bertemu sebulan sekali, auto miskin. Bahkan sekarang aku tengah mendengar lagu yang menemani perjalananku dari jogja ke jakarta, menggunakan kereta api. Intuisi, Yura Yunita, lagu sedih tapi aku mendengarkannya dengan hati yang bahagia kala itu. Memang, aku harus menangis bergalon-galon untuk bisa ada di titik ini.
Ya, dengan ini, genap juga aku meninggalkan kota jogja tanpa rindu. Tapi aku bakalan balik ke jogja, 19-20 oktober nanti. Temanku dan temannya Mas ada yang nikahan. Bulan lalu juga pengen ke jogja, tp tiket di refund karena ga dapet tiket pulang ke jkt.
Oh iya, aku pengen banget ke seaworld dan tmii, belum kesampean, kata Mas disuruh sabar. Pengen balik ke ancol juga, kangen mantay di pantai ala ala. Sayangnya, agenda bulan ini hanya di kost, hemat. Pengen nonton dua garis biru dan the lion king juga tertunda. Katanya sih nonton minggu ini sepulang kerja, tapi belum pasti.
Jadi, teruntuk calon suamiku yang belum sah (kalo mau sah, tunangan dulu), semangat untuk kita berdua. Semangat memerah keringat dan menabung bersama, ber ikhtiar dan tak lupa selalu bermuara kepadaNya. Adek sayang sama mas, terlalu sayang.