Tanggal 08 Desember 2018 pukul 0:19 WIB.
Tadinya aku sudah berniat untuk tidur, tengah meringkuk di dalam selimut yang sesekali diterpa angin dan tak sengaja mendengar salah satu lagu piano yang dibawakan oleh Yiruma, Kiss The Rain. Mungkin bagi kalian lagu ini hanyalah lagu biasa, lumayan sangat sering dinyalakan di mall-mall atau Gramedia yang sering kalian kunjungi. Memang, ia cukup terkenal saat membawakan Kiss The Rain, tapi bagiku ada beberapa surat yang tersampaikan disaat aku mendengarnya. Kamu, yang ingin mengenalku, yuk aku bawa jalan-jalan ke masa SMA ku, lebih tepatnya empat setengah tahun yang lalu, Bulan Agustus tahun 2014..
Aku kala itu baru duduk di bangku SMA, lebih tepatnya kelas 2. Tahun-tahun baruku sebagai anak IPA cukup membuatku betah berlama-lama di perpustakaan. Aku dulu pernah bersekolah dan akhirnya menyandang status alumni SMA Sutomo 1, Medan. Aku hanya siswi biasa, yang setiap istirahat selalu menyempatkan diri untuk ke perpustakaan bersama dua sahabatku kala itu, Velda dan Sabella. Khallista kemana? Kami baru dekat saat menginjak kelas tiga..
Mata pelajaran kesukaanku selain kimia, yakni biologi, sempat menjadi subjek favoritku saat meminjam buku. Kamu perlu tahu kalau perpustakaan di sekolahku sangat nyaman. Buku-buku tertata rapih di setiap rak, empat meja yang digabung menjadi satu di bagian belakang adalah spot langgananku. Begitu masuk, kalian akan disambut ramah oleh harum buku baru yang dihiasi cat tembok berwarna putih, serta beberapa kaligrafi aksara cina. Ada seorang ibu yang terkenal galak yang merupakan pustakawan (atau pustakawati?), tapi karena aku sering berkunjung, ibu itu malah sering tersenyum-senyum dan menggodaku yang baru mau pulang saat perpustakaan akan tutup, jam 5.30 sore kalau tidak salah..
Aku juga senang meminjam buku matematika, karena matematika di kelas dua sungguh membuat kepalaku berdenyut. Aku tidak begitu pandai dalam mata pelajaran IPA, justru nilai IPSku jauh lebih tinggi kemarin. Mengherankan kenapa aku tetap terpilih untuk masuk IPA, yah mungkin rencana Allah agar aku tetap dekat dengan sahabat-sahabatku..
Pernah suatu saat aku bolos les fisika di sekolah dan malah pergi ke perpustakaan sambil menunggu jam les selesai. Secara tidak sengaja aku malah menemukan novel berjudul Negeri 5 Menara karangan Ahmad Fuadi cetakan pertama kala itu. Aku hanya membacanya sekitar 30-an halaman, karena aku sempat meninggalkan buku itu di meja dan bergegas ke toilet sebelum buku itu lenyap. Jahat memang...
Aku masih ingat betul bagaimana ceritanya dan sampai mana aku berhenti membaca, aku juga masih mengingat jam berapa aku pulang dan bergegas ke parkiran untuk mengambil motor. Aku sudah naik motor sendiri saat kelas 1 SMA karena mama mulai sibuk bekerja, mamaku single parent. Aku masih ingat kalau Medan masih terang sekalipun jam sudah menunjukkan pukul setengah 7. Aku mulai merindukan kota kelahiranku...
Biasanya kalau Sabina juga bolos, aku akan duduk bersamanya di kantin Blok F dekat aquarium ikan arwana. Kami biasanya menceritakan kejadian-kejadian lucu, sampai ke kesedihanku yang sempat berjauhan dengan sahabatku, Vidya. Biasanya juga kami menyontek PR yang harus dikumpulkan besok bersama, atau terkadang jajan diluar dan diam-diam memakannya di kantin. Aku dulu suka sekali membeli mie goreng dengan bumbu kriuk di kantin Blok B dan F. Kalau ingin mie yang sebesar ulat, biasanya bakalan beli di kantin Blok A..
Aku baru sadar bahwa aku merindukan masa-masa SMAku seberat ini, aku benar-benar merindukan waktu dimana aku masih bisa menunggu Sabella yang berlarian tiap pagi karena terlambat, padahal rumahnya hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit berjalan kaki dari sekolah. Aku juga suka tertawa mengingat bagaimana caraku untuk mencoba berkomunikasi dengan teman laki-lakiku yang sempat kutaksir hanya dengan cara menanyakan PR, lebih tepatnya sih minta contekan. Sayang sekali, aku malah pacaran sama temannya haha...
Aku juga rindu mama yang masih belum beruban dan selalu melotot ketika melihat nilai fisikaku yang anjlok, aku memang tak ada bakat sama sekali dalam hal dunia per-fisika-an. Aku rindu membawa motor tiap sore di jalanan macet sekolahku jika aku terlambat keluar hanya beberapa menit. Aku rindu papa, yang akhirnya hadir ke dalam keluargaku, mengantarku pagi-pagi dengan kecepatan cheetah karena aku terlambat. Aku rindu mbak Yuni yang datang dari rumah saat jam makan siang untuk membawakanku bekal...
Saat aku naik ke kelas 3 SMA, aku mulai les GO di semester kedua. Aku dulu juga sempat les bahasa Perancis dengan Benhur dan les 3 mata pelajaran IPA di sekolahku setiap senin selasa rabu. Masa kelas 3 SMAku juga menyenangkan karena wali kelasku, pak HL, selalu menghibur walaupun killer. Aku sudah mulai jarang ke perpustakaan saat kelas 3 semester 2 karena kebanyakan waktu kuhabiskan di GO. Nah, aku juga mulai merindukan masa-masa SMA kelas 3 ku, sangat..
Aku rindu mengitari jalanan medan sesaat pulang dari GO dengan salah satu temanku. Aku rindu mendatangi AF Medan (tempat les bahasa perancis ya, bukan alda fifin ehe ehe) dengan semangat. Terlebih aku rindu melihat semangat wali kelasku yang tengah berjuang melawan kanker stadium 4 dengan penuh senyum dan suka sekali menggodaku disaat berbicara dengan pacarku kala itu sambil memeragakan emot love dengan kedua tanganku. Pak HL, sehat-sehat ya..
Suasana SMAku memang benar-benar aku rindukan walaupun hecticnya terkadang kurang waras. Aku suka suasana sekolahku, aku suka kantinnya yang luas dan banyak, aku suka perpustakaannya, aku suka gedung lab yang jauh sendiri dari gedung lain, aku suka pondok yang ada aquarium ikan arwananya, aku suka ikut lomba tarik tambang yang disemangatin sama anak-anak cowok (karena mereka sudah kalah duluan haha), aku suka guru-gurunya walaupun killer, aku suka makan mie pangsit, mie goreng kriuk, mie goreng segede ulat, nasi lemak, nasi sayur, ayam KFC ala ala, kue ai ai blok A, tempe bacem blok F, sate padang blok F, pop ice dan teman-temannya, dan makanan-makanan yang tak bisa kusebutkan satu persatu..
Aku juga rindu dengan guru-guruku, terkhusus pak HL yang saat aku ngambil ijazah, beliau malah ingin mencoba memperkuat hasil penelitiannya kalau anak SMA yang pacaran di kelasnya (saat itu 6 pasang kalau ga salah) bakalan putus kalau sudah kuliah. Pak HL memang mewajibkan kami melapor kalau ada anak di kelas yang pacaran, bukan untuk dimarahi, tapi malah dijaga jangan sampai ketahuan orang tua haha, katanya juga buat semangat belajar. Aku rindu sama ibu-ibu penjaga perpustakaan yang ternyata rumahnya berdekatan dengan rumahku. Aku rindu teman-temanku yang sudah berjauhan dari ujung timur Jepang sampai ujung barat New York, dan yang terpenting, aku merindukan kehidupanku yang dulu. Tapi jangan khawatir, sekarang aku lebih merindukan kamu..